Terkadang pihak yang seharusnya
mendukung atas kampanye budaya baca dan memberikan fasilitas untuk ruang
baca warga, justru menjadi ancaman beberapa kelompok masyarakat yang
ingin berjuang mengkampanyekan budaya baca di daerahnya.
Hal ini juga yang mungkin saat ini sedang dirasakan oleh para pejuang literasi di Rumah Baca PANTER ( Paguyuban Terminal ).
Rumah Baca PANTER ( Paguyuban Terminal )
adalah sebuah Perpustakaan dan Kelas Belajar Jalanan yang didirikan dan
dikembangkan secara independen non profit untuk kalangan supir, kernet
angkutan umum, pedagang asongan, pengamen dan anak jalanan yang
sehari-hari beraktifitas di dalam lingkungan Terminal Depok.
Rumah Baca Panter
merupakan komunitas independen pertama yang mencetuskan gerakan untuk
memberantas buta aksara dan mencerdaskan masyarakat di areal terminal
bus dan angkutan kota di Indonesia. Rencana pemerintah kota Depok yang
dalam waktu dekat akan melakukan revitalisasi di Terminal Depok secara
langsung atau tidak langsung akan menghentikan semua program yang selama
ini telah berjalan sejak tahun 2011. Ruangan yang kami pergunakan
sebagai ruang pustaka dan kelas belajar jalanan ini menempati sebuah
kios yang juga akan ikut terkena dampak “penggusuran” dari rencana
revitalisasi ini.
Perjuangan Rumah Baca PANTER belum
selesai, kami akan tetap dan akan selalu berjuang untuk merealisasikan
mimpi kami dan mimpi-mimpi banyak orang di lingkungan terminal sebagai
bukti nyata peran serta kami dalam hal yang paling mendasar bagi
kemajuan sebuah peradaban, yaitu memberantas buta aksara, memberikan
keterampilan seni dan budaya serta menanamkan nilai-nilai kehidupan bagi
mereka yang kurang beruntung dan ingin merubah kualitas hidupnya
menjadi lebih baik..
Kami menyatakan sikap untuk tidak
akan pernah berhenti seberat apapun rintangan yang akan menghadang
langkah dan perjuangan kami. Dengan adanya perhatian dari masyarakat,
khususnya pemerintah kota Depok kami akan terus menjalankan semua
program-program kami demi terciptanya sebuah lingkungan terminal yang
cerdas, santun dan bermartabat.
Berikut dua hal yang menjadi tuntutan kami :
- Kepada Pihak Pemerintah Kota Depok, khususnya Walikota Depok, Bapak
Nur Mahmudi Ismail, untuk memberikan jaminan sebuah ruangan pengganti
yang tetap demi keberlangsungan Rumah Baca Panter sebagai Ruang Pustaka
Pertama yang berada didalam area publik Terminal se-Indonesia.
- Kepada Pihak Pengembang ( Perusahaan pemenang tender revitalisasi
terminal Depok ) untuk memberikan jaminan kepada kami berupa sebuah
ruang yang akan kami pergunakan untuk keberlangsungan Ruang Pustaka
Gratis untuk Masyarakat Terminal Depok melalui CSR dari pihak
pengembang.
Bantu kami untuk menandatangani
& menyebarkan petisi ini, agar suara kami semakin keras, agar
langkah kami tak berhenti sampai disini, beritahu kami bahwa kami tidak
sendiri, ada kamu, ada kalian yang selalu ada di dalam setiap gerak
langkah dan nadi perjuangan kami!
Silahkan anda sebarkan dan BAGIKAN dan
DUKUNG GERAKAN Selamatkan Ruang Pustaka & Kelas Belajar Jalanan
Gratis Masyarakat Terminal Depok
Salam Jalanan!
#SaveRumahBacaPanter
Title : DUKUNG GERAKAN Selamatkan Ruang Baca & Kelas Belajar Jalanan Gratis
Description : Terkadang pihak yang seharusnya mendukung atas kampanye budaya baca dan memberikan fasilitas untuk ruang baca warga, justru menjadi anca...